SISTEM PENCERNAAN PADA TERNAK PERAH
Perkembangan Dan Sistem Kerja
Lambung Ruminansia
Sistem
pencernaan pada ternak perah sebagai ternak ruminansia berbeda dengan ternak
non ruminansia khususnya pada lambung, dimana lambung pada ternak ruminansia
ganda yang terdiri atas bagian-bagian sepeti rumen, reticulum, omasum dan
abomasum. Pada rumen ternak ruminansia terjadi proses penghancuran dan
fermentasi bahan pakan sehingga pada ternak ruminansia mampu mencerna bakam
pakan yang berserat kasar tinggi.
1. Rumen,
bagian yang tonjolannya seperti bulu (handuk).
2. Reticulum, bagian
yang berbentuk seperti sarang laba-laba.
3. Omasum, bagian
yang berbentuk seperti lembaran buku.
4. Abomasum, bagian
yang terdiri dari lipatan-lipatan.
Perkembangan
dan fungsi keempat komponen lambung ruminansia berlangsung sejalan dengan umur
ternak. Pada ternak ruminansia yang baru lahir hanya abomasum yang sudah
berfungsi. Ransum berupa air susu disalurkan langsung ke abomasum melalui
oesophagus. Sebelum umur satu bulan hanya ransum yang berbentuk cairan yang
dapat dimanfaatkan. Perkembangan dan fungsi komponen lambung ruminansia menjadi
sempurna setelah sapi berumur satu tahun.
Susunan dan Proses Pencernaan Pada
Ruminansia
1. Mulut (Gerakan Mekanis)
Proses
penghancuran makanan dengan gerakan mekanis yang diawali pada bagian mulut,
kemudian dilanjutkan dengan proses fermentasi di dalam perut. Mula- mula
makanan masuk ke dalam mulut dan dikunya dengan gigi geraham belakang.
2. Rumen dan Reticulum
Dari mulut
makanan masuk ke rumen melalui oesophagus. Rumen salah satu bagian dari ke
empat bagian perut yang paling besar. Kemudian dari rumen masuk ke reticulum
yang merupakan bagian perut yang terkecil.
3. Omasum
Omasum
adalah bagian perut sapi yang memiliki jaringan yang mirip dengan lembaran
buku. Bagian ini berfungsi melepaskan dan membuang kelebihan air sebelum
behan-bahan tersebut dikirim ke abomasum. Pada bagian ini bahan makanan terjadi
proses awal biokimia yang utama.
4. Abomasum
Di dalam abomasum dikeluarkan
sebagian besar asam gastric-juice yang
dapat membunuh mikroba dan memulai
proses pencernaan protein. Dinding abomasum mengeluarkan getah lambung yang
mengandung asam hidroklarik serta enzim pepsin dan renin. Pepsin berfungsi
memecah protein menjadi pepton dan protease. Sedangkan renin yang berfungsi
mengentalkan susu dan mempunyai
peranan penting pada ternak ruminansia yang sedang menyusui.
5. Usus Halus
Usus halus
ukurannya cukup panjang dan merupakan daerah utama protein diabsorpsi serta
tempat untuk memproduksi glukosa dari hasil pencernaan karbohidrat. Di dalam
usus halus, ransum yang semula bereaksi asam dirubah menjadi alkalis.
6. Colon (Usus Besar)
Usus besar
tidak sepanjang dengan usus halus, akan tetapi memiliki diameter yang lebih
besar. Pada bagian ini air yang berlebihan dikeluarkan dari isi perut dan pada
bagian ini pula bahan makanan yang tidak tercerna terkumpul berupa kotoran
(feses). Pada usus besar ini ada beberapa micro-organisme yang bekerja dimana
dapat melanjutkan dan menyempurnakan proses fermentasi serat kasar.
7. Organ Lain yang Berfungsi
sebagai Alat Pencernaan
- Hati, berfungsi menyimpan energi, sejumlah ammonia dalam darah dan mengubah berbagai bahan kimia menjadi bahan yang lebih sederhana yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh tubuh.
- Ginjal, berfungsi mengambil sisa bahan makanan dari dalam darah yang kemudian dilepas dalam bentuk air kencing.
Proses Fermentasi Dalam Rumen
Fermentasi adalah suatu proses penghancuran makanan yang
berlangsung secara terus menerus di dalam rumen. Proses ini memerlukan
air luda (saliva) yang jumlahnya cukup besar. Saliva diproduksi oleh
suatu kelenjar di dalam mulut sapi. Selama proses fermentasi
berlangsung, diproduksi pula gas carbon dioksida dan methan. Keuntungan
dengan terjadinya fermentasi sebelum ransum sebelum sampai ke usus
antara lain:
- ΓΌ Produk fermentasi mudah diserap oleh usus.
- Dapat mencerna sellulosa
- Dapat menggunakan NPN seperti urea pada ransum
- Dapat memperbaiki kualitas protein pakan yang nilai hayatinya rendah.
0 komentar:
Post a Comment