Tinjauan Pustaka
Haemoglobin
(Hb) tersusun atas protein globular. Tiap rantai Hb terdiri atas empat rantai
polipeptida, rantai ini terdiri dari dua rantai alfa. Tiap rantai mengandung
141 asam amino, sedangkan pada rantai beta tiap rantainya mengandung asam amino
sebanyak 146 (Kimball, 1998).
Apabila
jumlah Hb atau sel darah merah yang fungsional berkurang jauh di bawah normal
maka akan terjadi anemia. Penyebab anemia antara lain defisiensi zat besi, Ca,
vitamin dan asam amino dalam makanan, dan gizi makanan kurang (Dukes, 1993).
Kelebihan
haemoglobin disebut policitaemia. Penyebabnya karena kelebihan olahraga orang yang tinggal di daerah tinggi.
Policitaemia
mengakibatkan naiknya viscositas darah, terkadang sampai lima kali lipat dan memberatkan kerja jantung. Di dalam darah mamalia, haemoglobin bertanggung
jawab terhadap semua proses pengangkutan oksigen dalam darah dengan presentasi
sel darah merah meningkat sekitar 20 ml oksigen per 100 ml darah (Poedjiadi,
1994).
Setiap
atom Fe (ada empat
Fe) pada haeme dapat mengikat oksigen secara reversabel. Hb teroksigenasi atau
disebut HbO2 (oksi Hb) mengandung empat mol oksigen, Hb juga dapat
berikatan dengan karbondioksida pada gugus asam aminonya membentuk karbomino
(Hb CO2), juga dengan Na membentuk Hb. Met Hb dapat diproduksi
menjadi Hb oleh dithionit (Na2Na2O4). Met Hb
dapat beraksi dengan anion pada pH basa dan pada pH asam (Nurcahyo, 1998).
Materi dan Metode
Materi
Alat. Alat yang
digunakan pada praktikum kadar hemoglobin dalam darah antara lain hemoglobinometer
Sahli dan kapas.
Bahan. Bahan yang
digunakan dalam praktikum kadar hemoglobin dalam darah adalah HCl 0,1 N,
aquadestilata, sampel darah ternak, dan alkohol 70%.
Metode
Tabung Sahli diisi dengan HCl 0,1 N
sampai angka 10. Sampel darah disiapkan dan darah dihisap secara perlahan-lahan
dengan menggunakan pipet Sahli dengan aspioratornya sampai batas 0,02 ml. Ujung
pipet dibersihkan dan segera dimasukkan ke dalam tabung Sahli. Tabung Sahli
diletakkan antara kedua bagian standar warna dalam hemoglobinometer. Dibiarkan
selama 3 menit sampai terbentuk asam hematin. Dengan menggunakan pipet tetes,
aquadestilata ditambahkan ke dalam tabung setetes demi setetes sambil diaduk
sampai warna sama dengan warna standar. Tinggi permukaan cairan pada tabung
Sahli dibaca dengan melihat skala jalur 95%, yang berarti banyaknya hemoglobin
dalam gram per 100 ml darah. Jalur skala lainnya pada tabung Sahli, kalau ada
penunjukkan hemoglobin terhadap nilai hemoglobin normal 15,6% atau nilai normal
lainnya yang tertera pada alat hemoglobinometer.
Hasil dan Pembahasan
Hasil
Absolute Hb
Consentration
: 16,2
g/ml
Perhitungan
kadar
Hb
: 109,2 g/100ml
Pembahasan
Pada praktikum pengukuran kadar hemoglobin
dalam darah digunakan metode Sahli. Keuntungan metode Sahli jika dibandingakan
dengan metode cyanomethemoglobin adalah metode Sahli lebih mudah dan
murah, alat yang digunakan sederhana, dan masih dapat digunakan di sarana
kesehatan yang belum terdapat fotokalorimeter. Namun, hasil yang diperoleh jika
menggunakan metode cyanomethemoglobin akan lebih teliti daripada
menggunakan metode Sahli. Menurut
hasil percobaan terhadap sampel darah ternak yaitu darah domba, diperoleh hasil
Absolute Hb consentration adalah 16,2 g/dl dan perhitungan kadar Hb sebesar 109,2
g/100ml. Menurut Frandson (1993), kadar
hemoglobin normal pada domba sekitar 11-13 g/100 ml. Jadi, kadar
hemoglobin sampel darah ternak (darah domba) tidak sesuai dengan kadar
hemoglobin normal.
Menurut Poedjiadi (1994), kadar Hb
normal pada manusia dewasa laki-laki 13,5 sampai 18,0 g/dl, perempuan 11,5
sampai 16,5 g/dl (pada ibu hamil 11,0 sampai 16,5 g/dl), bayi 13,6 sampai 19,6
g/dl, bayi 3 bulan 9,5 sampai 12,5 g/dl, balita satu tahun 11,0 sampai 13,8
g/dl, anak 10 sampai 12 tahun 11,5 sampai 14,8 g/dl. Pada darah mamalia haemoglobin bertanggung
jawab terhadap semua proses pengangkutan oksigen dalam darah dengan presentasi
sel darah merah meningkat sekitar 20 ml oksigen per 100 ml darah.
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan dengan menggunakan sampel darah kambing dapat diketahui bahwa
kadar hemoglobin yang terdapat dalam darah probandus yaitu 109,2 g/100ml.
Daftar Pustaka
Dukes,
H.N. 1993. The Physiology of Domestic Animal. New York :
University College.
Kimball,
J.W. 1998. Biologi. Edisi IV. Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Nurcahyo, Heru. 1998. Anatomi Fisiologi Hewan.
Jurusan Pendidikan Biologi UNY. Yogyakarta.
Poedjiadi,
Anna. 1994. Dasar – dasar Biokimia. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
0 komentar:
Post a Comment