MAKALAH
ILMU KESEHATAN TERNAK
KATA PENGANTAR
بِسْــــــــــــــمِ
اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ
Puji
syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah, karena atas rahmat, taufik,
dan hidayah-Nylah sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah Mengenai “Penyakit cacar atau Fowl pok (FP)” sebagai salah satu syarat untuk
lulus mata kuliah Ilmu Kesehatan Ternak.
Pada kesempatan kali ini, saya mengucapkan terima kasih kepada
pihak yang telah meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam menyelesaikan makalah ini. Serta terima kasih kepada
teman-teman atas kerja samanya dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini, tentu
masih terdapat beberapa kesalahan dan masih jauh dari yang diharapkan. Maka
dari itu, saya membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangun,
agar kedepannya dapat mencapai kesempurnaan.
Akhir kata, semoga Makalah ini dapat
digunakan dan dimanfaatkan bagi kita semua. Amin.
Makassar, 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan usaha ternak layer (ayam petelur) di Indonesia masih
memiliki prospek yang bagus, terlebih lagi konsumsi protein hewani masih kecil.
Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 g
yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani (www.litbang.deptan.co.id).
Hal itu berarti target konsumsi protein hewani sekitar 11 g/hari/perkapita.
Namun yang terjadi, konsumsi protein hewani penduduk Indonesia baru memenuhi
4,7 g/hari/perkapita, jauh lebih rendah dibanding Malaysia, Thailand dan
Filipina.
Dalam dunia peternakan, kita tidak asing lagi dengan ayam yang sengaja
diternakan untuk dihasilkan daging atau telurnya, karena sudah banyak
peternakan ayam yang menyebar diseluruh Indonesia bahkan sampai diluar negeri,
baik peternkan pabrik ataupun peternakan individu. Ayam itu sendiri terbagi ke
dalam dua jenis yaitu ayam jenis pedaging dan ayam jenis petelur. Ayam jenis
pedaging, pastinya dibudidayakan karena untuk dihasilkan daging dalam jumlah
yang banyak dengan kualitas yang baik, sedangkan ayam petelur dibudidayakan
untuk dihasilkan telur dengan jumlah yang banyak dan kualitas yang baik. Dalam
beternak, kita perlu memperhatikan mulai dari pakan, kandang, penyakit serta
pengobatannya, sifat genetikanya, asal usulnya, vaksinasi dan sebagainya. Kami
melakukan kunjungan atau observasi ke peternak dengan maksut untuk mengetahui
situasi dalam membudidayakan ternak khususnya komoditi ayam petelur, yang
dipilih oleh peternaknya tersebut. Ayam Petelur tersebut dipilih untuk
dijadikan pilihan dalam beternak karena dirasa ayam petelur tersebut mampu
untuk menghasilkan telur dalam jumlah yang cukup dengan waktu yang cepat.
Sehingga peternak tersebut memilih komoditi ayam petelur untuk diternakan.
Dalam hal kandang yang perlu diperhatikan diantaranya yaitu pendirian kandang
yang jauh dari pemukiman, tapi dekat dengan sumber pakan, air, dan pemasaran.
Selain itu yang perlu diperhatikan yaitu mengenai struktur atau desain kandang,
bahan kandang yang dipakai, memperhatikan sanitasi, sirkulasi udara, suhu pada kandang, kapasitas
yang baik untuk jumlah ternak yang dihuni didalamnya.
Dalam hal penyakit pada ayam petelur juga perlu diperhatikan karena
sangat penting juga dalam hal mengawinkan ternaknya, agar anakannya yang
dihasilkan nanti dalam kulaitas yang baik. Penyakit pada ayam umumnya sama,
yaitu diantaranya penyakit tetelo, pilek atau flu, cacar ayam dan sebagainya.
1.2 Tujuan
Tujuan penulisan makalah .......................... download full disini http://adf.ly/vq2lz
untuk ayam yang terlanjur terkena flu apakah tidak ada obatnya?
ReplyDelete