Kegiatan apa saja terutama yang berkaitan dengan usaha tentu
membutuhkan planning atau perencanaan. Bagaimana perencanaan suatu
kegiatan akan kita buat jika tidak ada gambaran? nah dalam postingan ini
sedikit banyak akan memberi gambaran rangkaian total atau tahap-tahap
penting dalam beternak budidaya burung puyuh dari A sampai Z, dari awal
sampai akhir (akhir yang berarti start untuk mengawali lagi).
Tahap Pertama : KETERTARIKAN.
Tahap ketertarikan atau bahasa jawanya interest ini bisa muncul dari berbagai inspirasi dan keadaan. Mulai dari yang kondisi nol alias tidak punya penghasilan (sebut saja pengangguran) sampai yang yang ingin investasi menanamkan modal. Lirik usaha sana lirik usaha sini, akhirnya perhatian tertuju pada budidaya ternak puyuh.
Tahap kedua : ANALISA USAHA.
Menganalisa suatu usaha merupakan tahap yang menentukan juga untuk langkah selanjutnya. Menguntungkan atau tidak ? Selera atau tidak ? Dengan mengerti analisa usaha, kita akan mendapatkan modal untuk suatu keputusan. Melangkah lanjut atau mundur. Perlu diingat bahwa satu detik keputusan bisa membawa akibat panjang yang bisa tidak berakhiran. Setelah melihat analisa usaha kok ternyata menguntungkan dan memenuhi selera. Siap tancap untuk berkata “ya, saya putuskan untuk memulai usaha beternak burung puyuh petelur”.
Tahap ketiga : MENGENAL MEDAN / LAPANGAN.
Keputusan untuk memulai beternak adalah langkah awal memasuki sebuah dunia baru, sebuah lapangan baru, yang barangkali saja merupakan dunia yang sama sekali belum dikenal sebelumnya. Caranya dengan mengenal peternak-peternak lama, bincang sana sini agar tau seluk beluk dunia perpuyuhan. APalagi untuk yang mandiri, tentu menjadi titik waktu untuk melihat medan pemasaran agar tidak terjadi perbenturan-perbenturan dengan pemain-pemain lama. Walaupun dalam dunia bisnis hal tersebut tidaklah begitu biasa dipermasalahkan, sebab pemasaran cenderung bersifat liar. Bener tidak ya ? :)
Tahap keempat : PESAN BIBIT.
Adakalanya pemesanan bibit tidaklah secepat yang kita duga. Tentu saja ini khusus untuk peternak yang tidak membibitkan sendiri puyuhnya. Lebih khusus lagi untuk peternak kemitraan.
Tahap kelima : PENGENALAN, PEMILIHAN, dan PEMBUATAN KANDANG.
Termasuk dalam tahap kelima ini adalah pembangunan rumah induk. Untuk kandangnya tentu menyesuaikan dengan kondisi luas lahan dan selera.
Tahap keenam : MENYIAPKAN SARANA PRASARANA.
Budidaya ternak puyuh membutuhkan alat-alat sarana prasarana untuk aktifitasnya. Perlu dipersiapkan agar tidak grubyukan. Termasuk juga instalasi listrik.
Tahap ketujuh : PEMBESARAN DOQ BIBIT PUYUH PETELUR.
Pembesaran yang membutuhkan ketlatenan dengan segenap resikonya ini waktunya relatif lama. KEsabaran dan ketekunan menjadi pakaian utama pada tahap ini. Walaupun seluruh tahap juga membutuhkan.
Tahap kedelapan : PERAWATAN RUTIN.
Setelah naik kandang, kegiatan rutin selanjutnya adalah memberi makan, memberi minum, menata telur, pembersihan kotoran, dan bersih-bersih kandang termasuk lingkungan kandang.
Tahap kesembilan : PENGAPKIRAN PUYUH.
Tentu jika burung puyuhnya sudah tidak memberi keuntungan, langkah yang paling baik adalah apkir puyuh.
Tahap kesepuluh : PEMBERSIHAN DAN PERSIAPAN untuk MEMULAI LAGI.
cara memaksimalkan produktifitas beternak burung puyuh
bagaimana memulai beternak burung puyuh
Tahap Pertama : KETERTARIKAN.
Tahap ketertarikan atau bahasa jawanya interest ini bisa muncul dari berbagai inspirasi dan keadaan. Mulai dari yang kondisi nol alias tidak punya penghasilan (sebut saja pengangguran) sampai yang yang ingin investasi menanamkan modal. Lirik usaha sana lirik usaha sini, akhirnya perhatian tertuju pada budidaya ternak puyuh.
Tahap kedua : ANALISA USAHA.
Menganalisa suatu usaha merupakan tahap yang menentukan juga untuk langkah selanjutnya. Menguntungkan atau tidak ? Selera atau tidak ? Dengan mengerti analisa usaha, kita akan mendapatkan modal untuk suatu keputusan. Melangkah lanjut atau mundur. Perlu diingat bahwa satu detik keputusan bisa membawa akibat panjang yang bisa tidak berakhiran. Setelah melihat analisa usaha kok ternyata menguntungkan dan memenuhi selera. Siap tancap untuk berkata “ya, saya putuskan untuk memulai usaha beternak burung puyuh petelur”.
Tahap ketiga : MENGENAL MEDAN / LAPANGAN.
Keputusan untuk memulai beternak adalah langkah awal memasuki sebuah dunia baru, sebuah lapangan baru, yang barangkali saja merupakan dunia yang sama sekali belum dikenal sebelumnya. Caranya dengan mengenal peternak-peternak lama, bincang sana sini agar tau seluk beluk dunia perpuyuhan. APalagi untuk yang mandiri, tentu menjadi titik waktu untuk melihat medan pemasaran agar tidak terjadi perbenturan-perbenturan dengan pemain-pemain lama. Walaupun dalam dunia bisnis hal tersebut tidaklah begitu biasa dipermasalahkan, sebab pemasaran cenderung bersifat liar. Bener tidak ya ? :)
Tahap keempat : PESAN BIBIT.
Adakalanya pemesanan bibit tidaklah secepat yang kita duga. Tentu saja ini khusus untuk peternak yang tidak membibitkan sendiri puyuhnya. Lebih khusus lagi untuk peternak kemitraan.
Tahap kelima : PENGENALAN, PEMILIHAN, dan PEMBUATAN KANDANG.
Termasuk dalam tahap kelima ini adalah pembangunan rumah induk. Untuk kandangnya tentu menyesuaikan dengan kondisi luas lahan dan selera.
Tahap keenam : MENYIAPKAN SARANA PRASARANA.
Budidaya ternak puyuh membutuhkan alat-alat sarana prasarana untuk aktifitasnya. Perlu dipersiapkan agar tidak grubyukan. Termasuk juga instalasi listrik.
Tahap ketujuh : PEMBESARAN DOQ BIBIT PUYUH PETELUR.
Pembesaran yang membutuhkan ketlatenan dengan segenap resikonya ini waktunya relatif lama. KEsabaran dan ketekunan menjadi pakaian utama pada tahap ini. Walaupun seluruh tahap juga membutuhkan.
Tahap kedelapan : PERAWATAN RUTIN.
Setelah naik kandang, kegiatan rutin selanjutnya adalah memberi makan, memberi minum, menata telur, pembersihan kotoran, dan bersih-bersih kandang termasuk lingkungan kandang.
Tahap kesembilan : PENGAPKIRAN PUYUH.
Tentu jika burung puyuhnya sudah tidak memberi keuntungan, langkah yang paling baik adalah apkir puyuh.
Tahap kesepuluh : PEMBERSIHAN DAN PERSIAPAN untuk MEMULAI LAGI.
cara memaksimalkan produktifitas beternak burung puyuh
bagaimana memulai beternak burung puyuh
0 komentar:
Post a Comment