Pembatasan Ransum
Berpengaruh Terhadap
Pertambahan Bobot Badan Ayam Broiler
Pada Periode
Pertumbuhan
Zulfanita, Roisu Eny,M, Dyah Panuntun
Utami
Staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas
Muhammadiyah Purworejo
Abstract
Usaha ayam broiler masih berkembang pesat
meskipun isu flu burung mewarnai peternakan unggas di Indonesia. Hal ini
disebabkan karena ayam broiler dapat
mensubsitusi kekurangan ternak besar seperti sapi dan kerbau, dapat diusahakan
dengan modal kecil serta dapat memenuhi kebutuhan protein hewani.
Ayam broiler termasuk ternak yang mempunyai tingkat
keefisiensi yang tinggi dalam mengkonversi pakan menjadi daging, namun produsen
selalu menghadapi masalah dalam hal harga pakan ternak unggas yang semakin
mahal karena biaya produksi yang dikeluarkan
untuk ternak unggas komersial seperti ayam broiler menyita biaya
produkssi sekitar 60 %-70%.Oleh karena itu dicari usaha-usaha untuk menekan
biaya produksi utamanya masalah pakan. Cara-cara yang telah dilakukan oleh para
peneliti antara lain dengan membatasi pemberian ransum karena ayam broiler
cenderung mengkonsumsi ransum melebihi dari kuantitas yang ddiperlukan, hal ini
merupakan suatu pemborosan.
. Pengembangan manajemen pemberian
ransum pada ternak ayam broiler melalui pembatasan ransum akan berpengaruh
terhadap pertumbuhan ayam broiler dirancang untuk memperoleh produksi yang
optimal dan ekonomis serta kualitas daging yang baik. Pendekatan untuk tujuan
tersebut dilakukan melalui pembatasan ransum pada periode pertumbuhan.
Kata kunci: Pembatasan ransum, Bobot badan,Ayam
broiler.
Pendahuluan
Dewasa ini industri broiler
dituntut untuk menghasilkan daging rendah lemak, karena lemak mempunyai
pengaruh negatif terhadap kesehatan konsumen. Disamping itu, karkas yang
dihasilkan broiler saat ini juga mempunyai kandungan lemak yang berlebihan di
daerah perut dan visera yang harus dipisahkan dari karkas, serta mempunyai
nilai jual yang sangat rendah dibandingkan dengan karkas ayam broiler.
Hasil estimasi menunjukkan bahwa
pabrik yang memproses 50.000 ekor broiler per hari akan menghasilkan lemak
rata-rata 6.250, yang
MEDIAGRO 59
VOL. 7. NO. 1, 2011: HAL 59 - 67
mengakibatkan perusahaan tersebut kehilangan 812.500
dolar per tahun. Jika diasumsikan kadar lemak (yang tampak) pada broiler
sekarang ini yang kira-kira 3,5% dapat diturunkan menjadi 1% saja, akan
menaikkan keuntungan sebesar 177 juta dolar per tahun. Selain itu, saat ini
industri broiler menghadapi problema yang sangat mendesak, yaitu rendahnya efisiensi
produktivitas.
Faktor utama yang menyebabkan
rendahnya efisiensi adalah mahalnya harga pakan. Hal ini dikarenakan biaya
pakan pada industri broiler menempati 60-70% dari total biaya produksi (
Murtidjo, 1977). Oleh karena itu, diperlukan suatu cara yang aplikatif untuk
mengatasi kedua permasalahan tersebut di atas.
Salah satu cara termudah dan termurah adalah
menggunakan teknologi pembatasan pakan di awal pertumbuhan. Beberapa peneliti
telah melakukan percobaan tentang pembatasan pakan pada ayam broiler untuk
memperbaiki performans, baik efisiensinya dan komposisi kimia karkasnya.
Ayam Broiler
Broiler adalah istilah untuk menyebutkan strain
hasil budidaya teknologi yang
memiliki karakteristik ekonomis dengan
ciri khas yaitu pertumbuhan yang cepat,
konversi pakan yang baik dan dapat dipotong
pada usia relatif muda sehingga sirkulasi pemeliharaan lebih cepat dan efisien serta
menghasilkan daging yang berkualitas
baik (Murtidjo, 1992). Menurut Anggorodi (1994), Ayam broiler adalah ayam jantan dan betina yang memiliki sifat
pertumbuhan/pertambahan berat badan yang
cepat atau pada umur 8 minggu
mencapai berat 2,1 kg serta efisien dalam menggunakan ransum dengan
kadar energi tinggi.
Pertumbuhan
yang baik tergantung pada makanan disamping tata laksana dan pencegahan
penyakit. Bila kualitas maupun kuantitas
makanan yang diberikan baik maka hasilnya juga baik. Hasil akhir dari ayam
broiler mencerminkan perilaku kita dalam memberikan makanan dan cara kita
memelihara ayam ( Rasyaf, M. 2000).
Perbaikan mutu
genetik, nutrisi, kontrol teradap penyakit dan
pengelolaan ternyata berhasil meningkatkan keefisienan produksi pada
ayam broiler, sehingga dalam dalam kurun
waktu yang singkat (8 minggu) sudah mampu menghasilkan daging lebih banyak
dibanding waktu sebelumnya ( Mountney, 1976).
Menurut North
(1984), pada umur satu minggu pertambahan bobot tubuh ayam broiler meningkat
tiga kali lipat dan pada umur tiga minggu bobot tubuhnya telah 11,5 kali lipat
dari bobot umur sehari. Dengan demikian pertumbuhan ayam broiler dapat
digolongkan cepat dan proses tumbuh tersebut akan berlangsung sempurna bila
zat-zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pembesaran sel tersedia.
Ransum sebagai
salah satu faktor yang pengaruhnya besar
terhadap pertumbuhan perlu mendapat perhatian yang serius. Ransum disebut
seimbang apabila mengandung semua zat makanan yang diperlukan oleh ayam dalam perbandingan yang sesuai
dengan kebutuhan.Untuk mendapatkan ayam
dengan pertumbuhan yang cepat dan
produksi yang efisien, maka penyusunan ranssum perlu diperhatikan utamanya
mengenai kandungan energi dan protein serta keseimbangannya (Wahyu,1992).
Menurut
Sturky (1976), meskipun energi sudah
terpenuhi akan tetapi karena kapasitas tembolok belum mencapai rasa kenyang maka kemungkinan mengkonsumsi ransum
masih ada, sebab unggas mempunyai sifat cenderung untuk mengkonsumsi makanan
melebihi dari kuantitas yang diperlukan sehingga terjadi pemborosan.
Pertumbuhan Bobot Badan Ayam Broiler
Pertumbuhan
mencakup pertambahan dalam bentuk jaringan pembangun seperti urat daging,
tulang, jantung, otak dan semua jaringan tubuh lainnya (dalam hal ini tidak
termasuk penggemukan karena penggemukan merupakan pertambahan dalam bentuk lemak(Anggorodi,
1994).
Lebih lanjut
Tilman, dkk (1986) menyatakan pertumbuhan umumnya dinyatakan dengan pengukuran
kenaikan bobot badan yang dengan mudah dilakukan melalui penimbangan berulang-ulang dan diketengahkan
dengan pertumbuhan berat badan setiap hari, setiap minggu atau waktu lainnya.
Kecepatan
pertumbuhan bobot badan serta ukuran badan ditentukan oleh sifat keturunan
tetapi pakan juga memberikan kesempatan bagi ternak untuk mengembangkan sifat
keturunan semaksimal mungkin (Maynard and Loosli, 1969).
download full http://adf.ly/uczId
0 komentar:
Post a Comment