terkecil tidak lagi diperkuat oleh cincin tulang rawan
dan berakhir pada ujung yang buntu disebut alveolus yang berfungsi memperluas
permukaan paru-paru, sehingga memperbesar kemungkinan mengadakan pertukaran
udara pernafasan oleh kapiler-kapiler pada dinding alveolus (Brotowidjoyo,
1994).
Urutan jalannya
pernafasan pada kelinci (Lepus nigricollis) adalah :
1. Nares eksterna
(Lubang hidung luar)
2. Cavum nasalis
(rongga hidung)
3. Nares internal
(lubang hidung dalam)
4. Pharink
(tekak)
5. Larynk (jakun)
6. Trachea
(tenggorok)
7. Bronchus
(cabang dari trachea)
8. Bronchiolus
(cabang dari brochus)
9. Alveolus
(kantong udara)
6. Sistem
Peredaran Darah
Menurut Yatim (1996),
sistem peredaran darahnya memiliki 3 komponen, yaitu berupa jantung, pembuluh
dan darah.
Karakteristik yang
paling menonjol pada kelinci adalah percabangan lengkung aorta menjadi arteri
innominator dan arteri subklavia kiri. Arteri innominator juga bercabang
menjadi 3, yaitu arteri subklavia kanan, arteria karotis kanan, dan arteri
karotis kiri (Brotowidjoyo, 1994).
Menurut Anynomous
(2007), rongga jantung pada kelinci terpisah secara sempurna oleh sekat membujur,
menjadi rongga jantung kiri dan kanan. Rongga jantung kiri mengandung darah
yang kaya dengan oksigen yaitu oksigen dari darah arteri. Rongga jantung yang
berisi darah yang mengadung karbondioksida adalah vena. Masing-masing rongga
tadi tersekat lagi menjadi serambi jantung dan bilik jantung yang saling
berhubungan dengan katub atau kleb. Sistem peredaran darah pada kelinci (Lepus
nigricollis) merupakan sistem peredaran darah tertutup.
Pembuluh darah dibagi
atas (Yatim, 1996) :
1. Pembuluh nadi
2. Pembuluh balik
3. Pembuluh
kapiler
4. Pembuluh limfa
7. Sistem
ekskresi
Organ ekskresi pada
kelinci (Lepus nigricollis) yaitu berupa sepasang ginjal (unipapila)
yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan
keluar dari masing-masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung
sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar
melalui pembuluh uretra. Urin pada kelinci juga banyak mengandung kalsium
karena pengaruh makanannya dan dapat berubah warnanya yang dipengaruhi
oleh makanannya (Anynomous, 2007).
Pada mamalia ginjal
adalah sepasang organ berbentuk biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan
ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan
isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin
meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang di sebut
uretra (Campbell, 2003).
8. Sistem
reproduksi
Fertilisasi pada
kelinci terjadi secara internal. Testis terkandung dalam saku
krotal.perkembangan embrio terjadi di dalam uterus. Plasenta kelinci terbentuk
dari persatuan antara korion dan allantois. Lama kandungan (gestasi) 30 hari.
Mungkin sampai ada 10 buah yang terjadi simultan. Kelinci dewasa secara seksual
berumur 3 bulan (Brotowidjoyo, 1994).
Kelinci terkenal
karena sistem reproduksinya yang betina berevolusi segera setelah senggama
sehingga pembuahan terjamin. Selain itu kelinci betina mempunyai sistem
reproduksi yang istimewa yaitu mampu mengandung 2 rumpun anak sekaligus karena
memiliki rahim ganda. Pembuahan pada rahim yang 1 tidak menghalangi ovulasi
pada rahim yang satunya lagi. Gejala ini di sebut superfetasi dan meskipun
langka dianggap cukup sering terjadi (Oliver, 1984).
A.2 Klasifikasi
Menurut Oliver (
1984), kelinci dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom Animalia
Phylum
Chordata
Sub
phylum
Vertebrata
Kelas
Mammalia
Ordo
Logomorphia
Famili
Leporidae
Genus
Lepus
Spesies
Lepus nigricollis
C. Habitat
Kelinci (Lepus
nigricollis) merupakan mamalia yang biasa hidup didarat. Makan dan
berkembang biak didaerah yang banyak tersedia makanan yang cukup, seperti bioma
padang rumput, hutan dan sebagainya (Brotowidjoyo, 1994).
Sedangkan menurut Oliver
(1984), kelinci (Lepus nigricollis) hidup dilingkungan alam bebas dan
merupakan herbivora murni. Selama musim panas makanannya adalah rumput, daun
semanggi, serta tumbuhan-tumbuhan lainnya. Pada musim dingin kelinci makan
kulit pohon, ranting, perdu kering dan biji-bijian.
D. Prinsip-prinsip
Pengamatan ini
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kelas mamalia contoh pada hewan
kelinci (Lepus nigricollis), marmut terutama struktur tubuh bagian luar (morfologi)
dan dalam (anatomi) dengan menggunakan kelinci (Lepus nigricollis),
marmut yang masih utuh, habitat kelinci (Lepus nigricollis),
marmot di darat. Kita menggunakan kelinci (Lepus nigricollis), marmot
ini karena dapat mewakili kelas mamalia, selain itu kelinci (Lepus
nigricollis), marmot ini mudah didapatkan.
Carlton WW dan Mc Gavin MD. 1995. Thomson’s
Special Veterinary Pathology.
Ed ke-2. Mosby. St. Louis. hlm
81-109
bisa download disini...
http://adf.ly/v5qiX
0 komentar:
Post a Comment