.

.
Home » , , » Mencegah Penyakit dengan Program Vaksinasi

Mencegah Penyakit dengan Program Vaksinasi

Written By Unknown on Sunday, May 19, 2013 | Sunday, May 19, 2013

Mencegah Penyakit dengan Program Vaksinasi

Mencegah adalah lebih baik daripada mengobati, itulah ungkapan pertama kami untuk memulai menulis artikel ini. Banyak cara yang ditempuh oleh peternak untuk menjaga ternaknya tetap sehat, terhindar dari serangan penyakit sehingga mampu menampilkan produksi terbaiknya dan memberikan keuntungan bagi si peternak. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa sanitasi yang ketat adalah kunci utama dari sebab timbulnya penyakit atau penyebaran penyakit. Akan tetapi program vaksinasi juga tidak kalah pentingnya dalam rangka mencegah penyakit yang kemungkinan timbul.

Vaksin adalah mikroorganisme yang dilemahkan dan apabila diberikan kepada ternak tidak akan menimbulkan penyakit, melainkan untuk merangsang pembentukan antibody (zat kebal) yang sesuai dengan jenis vaksinnya. Tujuan vaksinasi adalah membuat ternak mempunyai kekebalan yang tinggi terhadap satu peyakit tertentu. Dan hasil nyata yang akan diperoleh dari program vaksinasi adalah tingkat kesehatan dan produktivitas.Macam vaksin
Vaksin aktif (live vaccine) adalah vaksin yang berisi mikroorganisme agen penyakit dalam keadaan hidup, tetapi sudah dilemahkan, yang akan tumbuh dan berkembang baik dalam tubuh induk semang yang divaksin. Vaksin inaktif (killed vaccine) adalah vaksin yang berisi mikroorganisme agen penyakit dalam keadaan mati (dimatikan), biasanya di dalamnya dicampurkan atau ditambahkan oil adjuvant
Faktor yang dapat menyebabkan kualitas vaksin menurun :
  1. Penyimpanan tidak sempurna (tidak pada suhu 2-8°C)
  2. Terkena sinar ultraviolet (sinar matahari secara langsung)
  3. Tercemar bahan-bahan kimia seperti desinfektan, kaporit, detergent dan lain sebagainya
  4. Pengenceran yang berlebihan sewaktu digunakan
  5. Tercemar logam-logam berat seperti Zn (seng), Pb (timbal), dan Hg (air raksa)
Vaksin yang banyak beredar di lapangan dan banyak digunakan pada ayam umumnya untuk mencagah penyakit yang disebabkan oleh virus (karena virus tahan terhadap obat antibiotika). Vaksin tersebut antara lain vaksin AI, gumboro, ND, cacar, IB,dan mareks. Ada juga beberapa vaksin untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri seperti vaksin kolera dan coryza
Vaksinasi
Sebelum pelaksanaan vaksinasi, perlu diperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan progr am vaksinasi antara lain :
  1. Vaksin harus dirawat dan sisimpan dalam keadaan sehat dan tidak dalam kondisi stress
  2. Ayam yang akan divaksin harus dalam keadaan sehat dan tidak dalam kondisi stress
  3. Keadaan nutrisi ayam cukup baik
  4. Keadaan sanitasi kandang dan lingkungan baik
  5. Pelaksanaan vaksinasi dalam waktu dan umur yang tepat
  6. Peralatan untuk vaksinasi dalam keadaan baik dan steril
Dalam pelaksanaan vaksinasi ayam, ada beberapa teknik atau cara yang umum dilakukan antara lain vaksinasi melalui air minum, tetes mata, tetes hidung atau mulut, spray, suntikan dam tusuk sayap. Untuk menghindari ayam yang divaksin mengalami stress, maka ayam perlu mendapat suplai vitamin khususnya vitamin anti stress sebelum dan sesudah pelaksanaan vaksinasi.
Metode vaksinasi melalui air minum (drink water/DW)
Vaksinasi melaui air minum biasanya diberikan untuk ayam yang berumur lebih dari satu minggu. Air minum yang akan digunakan harus bebas dari kaporit, desinfektan maupun zat logam. Untuk memperpanjang umur vaksin maka dapat ditambahkan susu skim pada air minum 30 menit sebelum vaksin dilarutkan dengan dosis 2-5 gram susu skim/liter air minum. Langkah-langkah pelaksanaan vaksinasi melalui air minum adalah sebagai berikut :
  1. Sebelum divaksin ayam dipuasakan tidak minum terlebih dahulu 1-2 jam dengan tujuan menambah haus sehingga ketika vaksin diberikan langsung segera diminum
  2. Sediakan tempat minum (gallon) secukupnya agar seluruh ayam dapat minum secara merata dan serempak sekaligus tanpa berdesakan, diperkirakan dalam waktu 2 jam dapat habis
  3. Siapkan air minum (air dingin juga bagus) yang sudah bercampur dengan susu skim , untuk ayam umur 7-14 hari per 1.000 dosis vaksin sebanyak 10-20 liter sedangkan untuk ayam umur 3-4 minggu per 1000 dosis vaksin sebanyak 20-40 liter. Isi botol vaksin dengan air  minum setengahnya kemudian tutup vial lalu dikocok supaya vaksin larut dan setelah tercampur rata dimasukkan ke dalam air yang sudah disiapkan, kemudian bagi rata ke dalam gallon air minum
  4. Pemberian vaksin minum sebaiknya pada pagi atau sore hari, untuk menghindari keadaan panas dan sinar matahari langsung. Tempatkan gallon yang sudah berisi campuran air dan vaksin supaya langsung dapat diminum ayam
Vaksinasi melalui tetes mata (intraocular), hidung (intranasal), dan mulut
Pelaksanaan vaksinasi melalui tetes mata, hidung, dan mulut biasanya untuk ayam yang berumur di bawah 1  minggu dengan maksud untuk mencegah netralisasi vaksin oleh antibody maternal (bawaan dari induk). Cara ini cukup memakan waktu dan tenaga karena dilakukan per ekor ayam, tetapi kelebihannya sangat efektif karena dosis tepat dan merata untuk setiap ayam. Untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi sebaiknya dilakukan secara bersama-sama (lebih dari dua orang). Langkah-langkah pelaksaaannya adalah sebagai berikut:
  1. Pelarut  dimasukkan ke dalam botol vaksin setengahnya, kemudian kocok sampai tercampur rata, usahakan jangan sampai berbuih
  2. Campuran larutan dan vaksin yang sudah rata pada botol tersebut dimasukkan lagi ke dalam botol pelarut dan kocok lagi perlahan agar tercampur rata
  3. Teteskan satu persatu pada ayam melalui mata atau hidung atau mulut, jangan tergesa-gesa tunggu sampai betul-betul masuk
Vaksinasi melalui spray (penyemprotan)
Cara vaksinasi dengan penyemprotan lazim digunakan untuk anak ayam umur sehari (DOC). Pelaksanaannya dengan menggunakan alat berupa satu unit komponen dan kotak sprayer. Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
  1. Larutkan seluruh isi vial vaksin ke dalam botol pelarut sampai tercampur merata, kemudian masukkan ke dalam botol sprayer yang berisi aquades
  2. DOC yang masih berada pada boks langsung dimasukkan ke dalam kotak sprayer, setelah semua komponen siap kemudian semprotkan vaksin 1-2 kali penyemprotan
  3. Tunggu sampai DOC terlihat bersin-bersin untuk memastikan vaksin terhirup masuk, proses peyemprotan selesai
Vaksinasi dengan cara penyuntikan
Vaksinasi yang dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin, lokasi penyuntikan dapat di daerah di bawah kulit (subcutan) yaitu pada leher bagian belakang sebelah bawah dan pada otot (intramuscular) yaitu pada otot dada atau paha. Langkah-langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
  1. Alat suntik yang akan dipakai harus bersih dari sisa pemakaian sebelumnya, kemudian lepaskan bagian-bagian alat suntik dan sterilkan lebih dulu dengan cara direbus selama 30 menit dihitung mulai saat air mendidih
  2. Kocok terlebih dahulu vaksin dengan hati-hati hingga tercampur rata (homogen) sebelum digunakan
  3. Suntikkan vaksin pada ayam dengan hati-hati sesuai dengan dosis yang telah dianjurkan. Untuk 1000 dosis vaksin dilarutkan dalam 500 cc aquades, untuk 500 dosis vaksin dilarutkan dalam 250 cc aquades dan demikian seterusnya. Setiap ekor ayam disuntik dengan dosis 0,5 cc pada otot dada
Vaksinasi dengan cara penyuntikan harus dilakukan sevara hati-hati. Bila dilakukan dengan ceroboh mengakibatkan kegagalan dan akan berakibat fatal. Akibat fatal yang mungkin terjadi antara lain ayam menjadi stress sehingga kematian tinggi pasca penyuntikan, leher terpuntir (tortikolis), terjadinya abses (kebengkakan) pada leher, terjadi infeksi bakteri secara campuran dan ayam menjadi mengantuk kurang bergairah.
Vaksinasi dengan tusuk sayap (wing web)
Vaksinasi dengan cara tusuk sayap hanya digunakan untuk vaksinasi penyakit cacar (fowl pox). Vaksinasi dilakukan dengan cara menusuk sayap sekitar selaput sayap dari arah bagian dalam sayap dengan menggunakan jarum khusus bermata dua. Langkah-langkah pelaksanaan adalah sebagai berikut:
  1. Jarum penusuk disterilkan lebih dulu (direbus pada air mendidih selama 30 menit)
  2. Cara melarutkan vaksin sama seperti pada cara vaksinasi yang lainnya. Setelah tercampur merata, celupkan jarum sampai semua bagian tercelup
  3. Rentangkan sayap ayam kemudian tusukkan jarum pada bagian lipatan sayap yang tipis, perlu hati-hati jangan sampai tusukan mengenai pembuluh darah, tulang dan urat daging sayap. Vaksin diusahakan jangan sampai mengenai bagian tubuh lain
Vaksinasi cacar dianggap berhasil apabila 6-8 hari setelah vaksinasi pada bekas tusukan adanya pembengkakan dan kemerahan, kelainan ini akan hilang setelah 10-18 hari kemudian.
Vaksinasi merupakan cara pencegahan penyakit dengan biaya yang tidak murah, maka perlu diperhatikan supaya tidak terjadi kegagalan. Cara mencegah terjadinya kegagalan vaksinasi antara lain :
  1. Vaksin aktif harus disimpan dalam suhu 2-8°C
  2. Jaga kebekuannya (dalam kondisi beku kering)
  3. Jangan membuka vial vaksin atau botol kemasan apabila belum siap benar akan digunakan
  4. Campurkan vaksin sesegera mungkin bila akan digunakan
  5. Lakukan vaksinasi dengan dosis yang tepat
  6. Ikuti petunjuk dan prosedur dari pabrik asal pembuat vaksin
  7. Jangan terburu-buru dalam melakukan vaksinasi (asal cepat)
  8. Vaksin harus tercampur secara merata (homogen)
  9. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin harus bebas dari desinfektan
Share this article :

2 komentar:

  1. untuk tulisannya yang sederhana saja karena kurang bisa dibaca pusing teriakasih isinya sudah bagus,,

    ReplyDelete



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kampus_peternakan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger