.

.
Home » , , , » Penyebab Kegagalan Beternak Puyuh yang Satu ini Sering Terjadi [Hati-hati]

Penyebab Kegagalan Beternak Puyuh yang Satu ini Sering Terjadi [Hati-hati]

Written By Unknown on Tuesday, December 2, 2014 | Tuesday, December 02, 2014


Jika takut dengan akibat, berhati-hatilah pada sebab.
Pahitnya kegagalan, kadang bisa disamakan dengan pahitnya obat atau jamu untuk hidup lebih sehat. Walau manusiawi juga untuk mengeluh sakit ketika sebuah kegagalan menerpa.
Termasuk dalam usaha budidaya beternak puyuh. Inginnya meraup untung dan sukses. Namun bagaimana lagi jika kadang ada yang dipaksa untuk berhenti karena penyebab kegagalan yang satu ini.
Semua pelaku usaha tentu yang diminta dan diharap adalah kesuksesan. Tidak ada yang mau dengan si kegagalan. Biarpun banyak yang bilang bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, atau juga kegagalan adalah awal dari kesuksesan. Namun menelan pil pahit kegagalan, kadang musti diterima juga. Untuk nanti terus maju, meraih kejayaan, biarpun tidak harus di bidang yang sama.
Berkata mengenai kegagalan, keberhasilan yang tertunda, awal dari kesuksesan, atau apapun itu kata-kata untuk memotivasi yang membakar semangat hidup agar terus menyala. Tak lepas dari satu kata, yaitu: “pengalaman”
Pengalaman ialah apa yang pernah dialami. Menjadi pelajaran, untuk tidak mengulangi lagi pada penyebab kegagalan yang pernah menerpa.
Akan tetapi menurut saya, tanpa perlu mengalami sendiri pun, kita bisa memetik pelajaran dan hikmah dari pengalaman orang lain. Untuk selanjutnya kita bisa berhati-hati dan waspada atas sesuatu penyebab kegagalan.
Termasuk yang satu ini, terhitung sering menjadi penyebab kegagalan usaha beternak burung puyuh, khususnya petelur.
Mohon maaf kalau tidak langsung pada poin yang dimaksud. Karena agak miris mau membicarakan hal yang satu ini.
Seperti angin yang bisa menjadi badai dan merusak apa saja. Seperti air yang bisa menjadi banjir dan dengan rakusnya melahap apa saja. Lebih sering tersadar, setelah semuanya terjadi, tak bisa diundur lagi waktu yang pelan tapi pasti, merambat detik demi detik, menjadi hitungan tahun bahkan puluhan tahun tidak terasa.
Melihat pada keuntungan beternak puyuh yang begitu menggiurkan. Lantas angan-angan serasa melayang ke awang-awang. Kadang tidak lagi memakai perhitungan untuk meraihnya. Setelah terjerumus dan baru menyadari, keadaan sudah babak belur tidak karuan.
Jangan sampai terjadi seperti itu. Maka waspada dan hati-hati, perlu dipergunakan. Hingga nanti bisa meraih harapan nan cemerlang.
Iming-iming keuntungan beternak puyuh demikian memikat. Tapi apalah arti perhitungan, jika hidup ini tidak pasti. Kekeliruan terbesar penyebab kegagalan yang satu ini, ialah terlalu berani membenturkan ketidakpastian melawan kepastian. Setelah ketidakpastian menjadi lemah tak berdaya, apapun bisa nekat dilakukan. Apapun bisa dihalalkan, dengan alasan keterpaksaan. Padahal keterpaksaan yang dibuat sendiri tanpa perhitungan.
Untuk itu bagi yang berminat usaha beternak burung puyuh, saya tidak berani menghimbau, tapi hanya berkata-kata, agar menghitung, menghitung, dan hitung lagi pada apa yang disebut dengan permodalan. Salah melangkah, maunya nambah, malah bisa berkurang, atau malah habis, atau juga malah minus dan senombok-nomboknya.
Terkait dengan permodalan. Penyebab kegagalan beternak burung puyuh ini terhitung sering terjadi. Karena itu tadi; melawankan ketidakpastian dengan kepastian.
Saya tidak melarang,tidak juga menghimbau, akan tetapi usaha bidang ternak puyuh ini, kalau bisa diusahakan: menghindar dari modal pinjaman. Susah ya?
Tentu yang saya maksud adalah pinjaman berbunga, berkala, dan harus dibayarkan tiap bulannya. Entah itu dari lembaga manapun, baik dengan embel-embel bunga lunak, bunga empuk, bunga genduk-genduk, tapi siapa sangka kalau di dalam busa yang lembut telah ada jarum tajam yang siap menusuk.
Mungkin ada juga yang sukses dan bisa tertawa-tawa. Tapi tidak ada salahnya melihat pada yang tidak berhasil. Gagal. Menangis. Namun apalah daya.
Karena itu pertimbangkan dengan sepenuh perhatian. Apakah ketidakpastian yang akan Anda jalani nantinya kuat atau tidak melawan kepastian bulanan.
Boleh jadi punya cadangan. Mungkin punya kekuatan serep untuk menghadapi jika suatu saat ternyata ada keadaan gelap. Keadaan genting dan gawat.
Lhah… Kenapa tidak serep atau cadangan itu saja yang dijadikan modal? Lebih aman dan lebih nyaman. Tidak usah menunggu terpaksa dijual.
Bahkan secara perhitungan, kekuatan cadangan itu nantinya bisa berlipat-lipat. Menjadi tabungan. Untuk meraih kesuksesan, tanpa risiko tercebur jurang yang dalam.

bagaimana memulai beternak puyuh
Share this article :

2 komentar:



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kampus_peternakan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger