.

.

Penyakit pada Sapi Perah

Written By Unknown on Monday, November 17, 2014 | Monday, November 17, 2014

BERANDA

Penyakit pada Sapi Perah
1. Fase Pedet
A ) Diare
Gejala Umum

  • Lemah
  • Dehidrasi
  • Mata Cekung
  • Nasfu makan turun
Penyebab
  • Perubahan funsi usus karena serangan mikroorganisme yang menyebabkan usus berhenti mencerna, yang meningkatkan jumlah feses dan cairan.
  • Radang usus
Perawatan
  • Pemberian antibiotik dan sulfa
  • Pemberian elektrolit
  • Jumlah pemberian air susu dikurangi sapai sepenuhnya
Pencegahan
  • Memberikan colostrum yang cukup dalam beberapa jam pertama setelah lahir.
  • Sediakan lokasi yang teduh dari cuaca dingin untuk menghindari stress. Kejadian stress sangat pentig untuk memungkinkan terjadinya diare .
  • Manajemen dan pemberian pakan yang baik. Pemberian pakan yang terlalu banyak dan perubahan kompossi pakan dapat menyebabkan stress.
  • Tali pusar segera didesinfektan
  • Pedet divaksinasi dengan antibakteri, serum atau antitoksin
B ) Radang Paru-paru
Gejala Umum

  • Demam
  • Hidung Kotor dan Berlendir
  • Batuk
  • Sulit bernafas
  • Nafsu mkan hilang
  • Badan lemah
Penyebab
  • Demam
  • Hidung kotor dan berlendir
  • Batuk
  • Sulit bernafas
  • Nafsu mkan hilang
  • Badan lemah
Penyebab
  • Udara dingin
  • Lingkungan lembab
  • Tidak berventilasi
Pengobatab
  • Pemberian antibiotik dan sulfa
  • Kandng harus bersih, kering dan hangat
Perawatan
  • Pemberian pakan teratur
  • Kandang dan lingkungan bersih, kering dan hangat
  • Pemberian antibiotic secara periodic selama masa menyusu
2. Fase Dewasa
A ) Mastitis

Gejala Umum
  • Depresi,
  • Mata cekung,
  • Ambing bengkak,
  • Ambing keras,
  • Ambing panas (<36o).
  • Suhu rectal tinggi dan sangat sensitif apabila tersentuh
Penyebab
  • Staphylococcus aureusmerupakan salah satu penyebab utama mastitis pada sapi perah .
Perawatan
  • Disinfeksi puting dengan alkohol dan infusi antibiotik intra mamaria
Pencegahan
  • Meminimalisasi kondisi-kondisi yang mendukung penyebaran infeksi dari satu sapi ke sapi lain dan kondisi-kondisi yang memudahkan kontaminasi bakteri dan penetrasi bakteri ke saluran puting.
  • Air susu pancaran pertama saat pemerahan hendaknya ditampung di strip cup dan diamati terhadap ada tidaknya mastitis.
  • Perlu pencelupan atau diping puting dalam biosid 3000 IU (3,3 mililiter/liter air).
  • Penggunaan lap yang berbeda disarankan untuk setiap ekor sapi, dan pastikan lap tersebut telah dicuci dan didesinfektan sebelum digunakan.
  • Pemberian nutrisi yang berkualitas, sehingga meningkatkan resistensi ternak terhadap infeksi bakteri penyebab mastitis.
B ) MILK FEVER 
Gejala Umum
  • Gejala penyakit pada tingkat masih rendah, sapi masih dapat berdiri, tetapi nafsu makan hilang, kurang peka terhadap lingkungan,kaki dan telinga dinging, suhu badan rendah kurang lebih 35˚C, kaki belakang lemah dan sulit berkurang atau berhenti sehingga terjadi penimbunan gas di dalam rumen
  • Tingkat parah sapi hanya mampu bertahan 6 sampai dengan 24 jam saja. Sebenarnya angka kesembuhannya cukup baik dan tingkat mortalitas kurang dari 2-3 % apabila segera diketahui dan diberikan pertolongan
Penyebab
  • Produksi air susu. Biasanya peningkatan produksi air susu akan meningkatkan metabolisme Ca dan meningkatkan Ca ke colostrum. Bila pemasukan tidak seimbang maka kemungkinan besar akan terjadi Milk Fever.
  • Umur sapi. Penyerapan Ca pada sapi-sapi tua mengalami penurunan.
  • Kemauan makan sapi. Pada saat menjelang melahirkan, 8-16 jam atau lebih, kebanyakan sapi mengalami penurunan nafsu makan. Turunnya nafsu makan akan menyebabkan turunnya ketersediaan kalsium yang siap diserap.
  • Ransum pakan. Pakan sapi perah yang terdiri dari hijauan dan konsentrat yang seimbang adalah Ca:P = 1:1.
Perawatan
  • Penyuntikan 750 s/d 1500 ml Gluconas calcium 20 % secara intravena pada vena jugularis. Suntikan dapat diulangi kembali setelah 8 sampai 12 jam kemudian
Pencegahan
  • Sapi harus cukup mendapatkan kandungan Ca, P, Mg dalam ransum.
  • Pengobatan dengan injeksi preparat-preparat Ca secara intravenous 500 cc, dengan larutan calsium gluconate 20 %. 
 BERANDA

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kampus_peternakan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger