.

.

MANAGEMEN PEMERAHAN

Written By Unknown on Monday, November 17, 2014 | Monday, November 17, 2014

BERANDA

Pemerahan adalah tindakan mengeluarkan susu dari ambing. Pemerahan bertujuan untuk mendapatkan produksi susu yang maksimal. Terdapat tiga tahap pemerahan yaitu pra pemerahan, pelaksanaan pemerahan dan pasca pemerahan (Syarief dan Sumoprastowo, 1985). Tujuan dari pemerahan adalah untuk mendapatkan jumlah susu maksimal dari ambingnya, apabila pemerahan tidak sempurna sapi induk cenderung untuk menjadi kering terlalu cepat dan produksi total cenderung menjadi kering terlalu cepat dan produksi total menjadi menurun (Williamson dan Payne, 1993). 



1. Fase persiapan
Tahap-tahap persiapan pemerahan meliputi menenangkan sapi, membersihkan kandang, membersihkan bagian tubuh sapi, mengikat ekor, mencuci ambing dan puting (Sudono, 2003). Menurut Muljana (1985) sebelum pemerahan dimulai, pemerah mencuci tangan bersih-bersih dan mengeringkannya, kuku tangan pemerah dipotong pendek agar tidak melukai puting sapi, sapi yang akan diperah dibersihkan dari segala kotoran , tempat dan peralatan telah disediakan dan dalam keadaan yang bersih, selanjutnya menenangkan sapi, mengikat ekornya dan mencuci ambing dengan air hangat, melakukan massage untuk merangsang keluarnya air susu. Sebelum melakukan pemerahan dilakukan persiapan diantaranya persiapan alat, pembersihan kandang dan sanitasi ternak (Chamberlin, 1993).
2. Pemerahan
Pemerahan sapi dapat dilakukan dengan menggunakan tangan ataupun dengan mesin pemerah (Prihadi, 1996). Metode pemerahan dengan tangan antara lain yaitu whole hand milking, kneevelen dan streppen, diantara ketiga metode tersebut yang terbaik adalah dengan menggunakan metode whole hand milking dan apabila tidak karena sesuatu hal maka hendaknya menggunakan metode tersebut.  Pemerahan dengan tangan  harus dilakukan dengan memegang pangkal puting susu antar ibu jari dan jari tengah, kedua jari kita tekan pelan, menariknya kebawah hingga air susu keluar dan cara yang mempergunakan lima jari yaitu ibu jari diatas dan keempat jari lainnya memegang puting, menariknya dengan pelan hingga air susu dapat keluar dengan baik (Muljana, 1985). Mesin Pemerah Susu berfungsi sebagai sarana untuk memerah susu secara pneumatis, pemerahan dilakukan dengan membuat tekanan vakum pada penampung dan susu diperah kedalam penampung melalui unit perah . Pemerahan dengan mesin perah akan mengurangi kontak susu dengan tukang perah dan lingkungan kandang, sehingga susu hasil perahan lebih bersih dan higienis. Pada dasarnya semua mesin pemerah susu terdiri atas pompa vakum, pulsatormilk claw, sedotan puting (teat cup), wadah susu (bucket). Dikenal 3 (tiga) macam model mesin perah susu, yaitu : Portable Milking Machine Milking, type ini semua peralatan mesin perah (Pompa vakum s/d Bucket) ditaruh diatas Troley dan didorong ke sapi yang akan di perah. Jumlah dan Volume bucket bervariasi, ada yang single bucket (25 lt, 30 lt) ada yang double bucket. Demikian pula jumlah teat cup (cluster) ada yang single ada pula yang double, Bucket Milking Machine Pompa Vakum terpisah dan dihubungka di titik- titik tertentu dengan bucket melalui pipa vakum sepanjang lorong kandang. Bucket, Pulsator serta teat cup mendatangi tiap sapi yang akan diperah dan menyambung pulsator dengan pipa vakum, Flat Barn dan Herringbone Milking Machine Milking machine type ini sekelompok sapi digiring ketempat pemerahan (milking parlour) dengan alunan musik tertentu. Posisi sapi pada waktu diperah secara berbaris miring (herringbone) atau tegak lurus (flat barn). Biasanya susu hasil pemerahan serentak ini langsung dipompakan ke tangki cooling unit (bina ukm, 2010).


Pemerahan yang baik dilakukan dengan cara yang benar dan alat yang bersih. Tahapan-tahapan pemerahan harus dilakukan dengan benar agar sapi tetap sehat dan terhindar dari penyakit yang dapat menurunkan produksinya (Sudono et al., 2003). 

3. Pasca pemerahan


Setelah selesai pemerahan hendaknya dilakukan diping atau penuntasan pemerahan agar tidak menimbulkan penyakit mastitis. Setalah didapatkan air susu dilakukan pengukuran antara lain berat jenis dan kadar lemak susu. Sesudah melakukan pemerahan sebaiknya bagian puting dicelupkan dalam larutan disinfektan untuk menghindari terjadinya mastitis {Sumoprastowo, 1985).  Menurut Sindoredjo (1970) berat jenis susu minimal 1,027 pada temperatur 27,5 0C dan kadar lemak 2,8%. Kenaikan produksi susu selalu diikuti dengan kenaikan berat jenis air susu. Berat jenis air susu yang baik minimum 1.0280 dan pengukuran berat jenis air susu hanya dapat dilakukan setelah 3 jam dari pemerahan bila suhu air susu sudah terletak antara 200 sampai 30 0 C, karena pada keadaan ini suhu ar susu telah stabil  ( Sudono, 1984 ).
Susu yang tinggi kadar lemaknya juga kaya akan zat- zat kering lainnya, sehingga berat jenisnya juga tinggi, dan susu yang rendah kadar lemaknya berat jenisnya pun rendah (Sindoredjo, 1970 ). Menurut Syarief dan Sumoprastowo (1990) setelah susu diperah kemudian dibawa ke kamar susu penanganan susu  yang dilakukan adalah penyaringan, pendinginan dan pemanasan. Penyaringan susu bertujuan untuk mendapatkan susu yang terbebas dari kotoran. Selain penyaringan dan pendinginan, pengujian kualitas susu juga dilakukan karena merupakan hal yang penting untuk mengetahui kualitas susu yang dihasilkan (Siregar, 1993).
Faktor yang mempengaruhi produksi air susu adalah : kebakaan artinya factor genetik sapi, pemberian ransum, manajemen pemerahan, lama kering kandang, pencegahan penyakit,service periode dan calving interval serta frekuensi pemerahan. Siregar (1993) susu pada tiap-tiap puting harus diperah habis. Selesai pemerahan, ambing dan puting susu dicuci kembali dengan air hangat-hangat kuku lalu dicelup dan disemprot dengan air yang telah diberi sedikit biocid.
Manajemen alat pemerahan yang baik dapat meningkatkan kualitas susu yang di hasilkan. Alat pemerahan seperti milk can, ember, dll harus dibersihkan terlebih dahulu dengan sabun ato bahan disinfectan lainnya yang dapat membunuh mikroba yang dapat mencemari susu.


Share this article :

0 komentar:

Post a Comment



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kampus_peternakan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger