.

.
Home » , , » MANAJEMEN PERKAWINAN TERNAK, KUNCI SUKSES PETERNAK KELINCI

MANAJEMEN PERKAWINAN TERNAK, KUNCI SUKSES PETERNAK KELINCI

Written By Unknown on Sunday, January 19, 2014 | Sunday, January 19, 2014


Perkawinan kelinci di Koperasi AKUR
Apabila Anda akan memelihara kelinci untuk dikembangbiakkan, apa yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bibit dan cara mengawinkannya.? Menurut Rismunandar, patokan bahwa kelinci layak untuk dijadikan bibit adalah bermata terang, bulu harus merata dan halus, hidung kering, kaki kuat dan bentuknya baik, dada lebar dan bulat, tulang pinggul lebar, bentuk badan lonjong dan bulat, kantung kemaluan pejantan tidak terlalu besar. Mengenai perkawinan kelinci, mari kita tengok peternak kelinci yang tergabung di Koperasi Kelinci AKUR.

Koperasi AKUR merupakan kependekan dari Anggayuh Kepenake Urip yang berarti mencapai hidup makmur. Koperasi AKUR merupakan koperasi yang beranggotakan peternak kelinci yang berada di Desa Bulurejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Awal mulanya koperasi ini hanya berbentuk sebuah paguyuban para peternak kelinci, dan pada tahun 2003 paguyuban yang beranggotakan 43 peternak kelinci ini  berubah menjadi koperasi AKUR. 

Perkawinan kelinci oleh peternak disana dilakukan ketika kelinci betina mulai menampakkan tanda-tanda berahi seperti tampak gelisah, menggaruk-garuk lantai dan dinding kandang, menggosok-gosokkan badannya, sering mendekati kelinci lainnya, vulva basah dan berwarna merah jambu. Menurut pengalaman, tanda-tanda tersebut mengisyaratkan bahwa kelinci betina berada pada masa subur.

Perkawinan dilakukan dua hari setelah anaknya yang berumur satu bula diambil atau dengan cara memasukkan kelinci betina pada kandang pejantan, bukan sebaliknya. Karena apabila pejantan yang dimasukkan ke kandang betina maka pejantan akan diserang oleh kelinci betina, sehingga nafsu kawin pejantan akan menjadi lemah bahkan bisa hilang sama sekali.  Proses perkawinan berlangsung selama tiga menit dengan hanya dua kali perkawinan. Apabila kelinci betina tidak mau dikawinkan, sebaiknya dikembalikan lagi ke kandangnya. 

Ternyata perlu dipastikan bahwa kelinci telah kawin untuk menghindari kerugian lamanya beranak kembali. Oleh sebab itu, waktu mengawinkan harus ditunggu dan dilihat bahwa kelinci benar-benar telah dikawini.

Kelinci betina mulai dikawinkan saat berumur 6-7 bulan, sedangkan untuk pejantan mulai dikawinkan saat sudah berumur 5 – 6 bulan. Koperasi yang diketuai oleh Sriwoto ini menyarankan kepada anggotanya untuk melakukan rotasi perkawinan pada kelinci. Induk yang dikawinkan dalam satu bulan hanya separuh dari jumlah yang dimiliki, sedangkan separuh lainnya dikawinkan pada bulan berikutnya. Menurutnya, rotasi ini akan memberikan anakan kelinci pada setiap bulannya.  (dw)
Sumber: DISNAK JATIM
Share this article :

2 komentar:



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Kampus_peternakan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modified by CaraGampang.Com
Proudly powered by Blogger